Posts

Showing posts from July, 2014

Sejarah Singkat TVRI Kalimantan Selatan

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ M asyarakat Kalimantan Selatan mulai menikmati siaran TVRI Banjarmasin sejak tahun 1976. Saat itu tayangan programnya terbatas dari acara-acara TVRI Stasiun Jakarta melalui Sistem Komunikasi Satelit Domestic palapa yang dipancar ulang melalui transmisi yang terpasang dikantor telkom Banjarmasin. Pada saat statusnya sebagai stasiun relay, pada tahun 1982 TVRI Banjarmasin menerima 1 unit mobile production. Mobil inilah yang dimanfaatkan sebagai produksi keliling yang penayangannya tetap disiarkan di TVRI Stasiun Jakarta. Seiring waktu, sejumlah transmisi juga didirikan mulai transmisi berlokasi di Banjarmasin dan Amuntai. TVRI SPK Banjarmasin dibentuk pada pertengahan tahun 1985 berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal radio-Televisi-Film Departemen Penerangan RI Nomor : 07/KEP/DIRJEN/RTF/1985 tanggal 18 Mei 1985 Tentang Penunjukkan Pimpinan dan Petugas-Petugas Stasiun Produksi Keliling Banjarmasin dengan Jumlah karyawan sebanyak 1

Asal Mula Kue Kelepon Martapura

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ D ahulu kala, hidup seorang janda bersama putrinya bernama Galuh di suatu daerah di Martapura. Sang janda mempunyai kebiasaan yaitu senang membuat kue, kebiasaan ini di jalaninya sejak sang suami masih hi dup hingga suaminya meninggal dunia. Selain demi keluarga sang janda juga membuat kue untuk dijual demi membantu sang suami dalam membangun ekonomi keluarga mereka. Kue buatannya pun sangat lezat dan digemari banyak orang karena itu sang janda banyak mempunyai pelanggan. Orang zaman dulu hanya bisa membuat kue sederhana, misalnya kue buatan sang janda hanya dengan memasukkan beras kedalam lesung. Semua bahan dihaluskan hingga jadi satu dan agak mengeras, karena hawa di lasung yang panas hingga kue seperti dimasak. Kue tersebut di bentuk bulat – bulat menggunakan sendok dicampur gula merah dan kelapa. Kondisinya yang sudah mulai tua membuat fisik sang janda tak sekuat dulu ia pun sering didera sakit – sakitan. Pada suatu malam sang janda

Waluh Juai dari Kecamatan Juai Balangan

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ J uai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Balangan. Di juai identik dengan waluh, yaitu Waluh Juai. Area penanaman waluh ada di Kecamatan Juai di muka Kantor Camat. Labu atau waluh Unggul varietas juai ini selain ditanam di lahan kebun, bias juga ditanam di rawa lebak yang ditanam di musim kemarau, Waluh ini yang selalu disuguhi sayur bening campur bayam. Jagung dan labu (waluh) . Selain campuran sayur bening, penduduk Kalimantan selatan juga mengolah labu menjadi kue seperti, pais, kolak dan bingka. Buah labu memiliki daya simpan yang lama. http://fatma-chelsie.blogspot.com/2014/02/waluh-juai-balangan-kalimantan-selatan.html (14-07-2014 09:34 WITA) [FOTO: http://balangansayang1.blogspot.com/2014/02/manfaat-buah-labuwaluh.html -> https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7aD4XS6bXljBXS3TgCI7dqjqXto9Au5LXqI1LhNQFXycTU-dafaSMjXiTwwdt3opAnG2fo9KnN23uDAZh1nQEk0lMER0sjp4F4-T_nzEc-EsWJLGXwdIYZq9U7dXtrbFYVipzAXWrGI/s1600/IM

Ir. P.M. Noor Sang "Abah Pembangunan"

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ B eliau lahir pada 24 Juni 1901 di Martapura, dengan nama Gusti Mohamad Noor. Beliau merupakan putra dari Pangeran M. Ali dan Ratu Intan binti Pangeran Kesuma Giri. Beliau merupakan cicit dari Ratu Anom Mangkubumi Kencana bin Sultan Adam Alwatsiq Billah, yang merupakan mangkubumi (kepala pemerintahan) Kerajaan Banjar. Salah satu dari gagasan beliau mengenai Proyek Sungai Barito adalah pengerukan ambang muara Sungai Barito, di mana proyek yang digagas oleh Datu Noor ini bekerjasama dengan Jepang pada akhir tahun 1970. Dikarenakan usia Datu Noor yang sudah lanjut, maka kesehatan beliau pun ikut menurun, kemudian beliau dirujuk ke RS Pelni Jakarta. Meski dengan kesehatan beliau yang kurang, bukan berarti semangat beliau dalam hal pembangunan ikut turun juga. Beliau selalu berusaha membicarakan hal-hal pembangunan di hadapan tamu-tamu beliau. Sebelum menghembuskan nafas beliau yang terakhir, beliau sempat berucap, “Teruskan, gawi kita balum tu

Mesjid Agung Syuhada di Pelaihari

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ M esjid agung syuhada dulunya bernama mesjid Jami Syuhada, sebelumnya dibangun di Jalan Pusaka ditepi danau, berupa bangunan sederhana dengan kontruksi semi permanent dari bahan kayu ulin dan papan (sekaran g lokasinya menjadi tempat tinggal “kaum mesjid”). Mesjid Jami syuhada dulu berfungsi selain untuk tempat peribadatan tetapi juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pejuang pergerakan kemerdekaan, hal itulah yang melatarbelakangi penamaan mesjid “SYUHADA” yang mengartikan bahwa berjuang tanpa pamrih demi Negara dan agama. Pada awal tahun 1935 berkumpul tokoh – tokoh pemuka agama dan masyarakat untuk membicarakan rencana pembangunan mesjid yang lebih besar guna memenuhi tuntutan jemaah yang semakin banyak. http://majelistalimsyuhadapelaihari.blogspot.com/2011/04/ejarah-berdirinya-mesjid-agung-syuhada.html (29-04-2014 09:34 WITA) [FOTO: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilSJB2SZJYTH9iqPhJMSE1P76K9zD2Qid4zpbRq

Manaqib Tuan Guru KH. Ahmad Mughni bin KH. Ismail

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ T uan Guru KH. Ahmad Mughni bin KH. Ismail atau “Ayah Negara” begitu panggilan akrab beliau adalah seorang ulama kharismatik yang memiliki kedudukan yang agung dan keilmuan yang tinggi disisi Allah SWT. Bel iau adalah ayah dari KH. Muhammad Bakhit pengasuh pondok pesantren Nurul Muhibbin Barabai dan pemimpin Thariqat Alawiyin. Tuan Guru KH. Ahmad Mughni lahir di Negara kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Sejak kecil beliau sudah dididik berbagai macam ilmu agama dan adab oleh orang tua beliau yang juga seorang ulama besar di Negara (HSS). Tidak mengherankan kalau di masa remaja beliau sudah menguasai macam-macam ilmu agama baik zhahir maupun bathin. Untuk memperdalam dan memperluas ilmu beliau juga belajar (mengaji) di Mekkah beberapa tahun. Di Mekkah beliau belajar pada beberapa guru besar dan terkenal di antaranya adalah : Syaikh Sayyed Amin Kutbi dan Syaikh Hasan Al-Masyath. http://gorden313.yolasite.com/wisata-religi-1.php (06-05-2014 13:34

Tradisi Islami Selamatan "Manajak Rumah"

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ T radisi manajak rumah adalah kebiasaan orang atau masyarakat untuk membangun keluarga mandiri , yang biasanya di lakukan oleh keluarga yang baru atau keluarga yang lama yang ingin membangun rumah baru . dalam membang un rumah baru ada tradisi – tradisi yang tidak bisa di lepas dari adat masyarakat seperti, menggantung katupat di tiang yang ingin di tajak ( bahasa banjar ) dengan bermacam macam ketupat ( ketupat bantal, ketupat bawang, ketupat bangsul, ketupat burung, dan ketupat biasa ) selain itu juga di gantung kembang kenanga / bunga kenanga. Menggantung berbagai macam ketupat dan bunga kenanga dahulunya merupakan syariat atau nazar “kata orang tua dulu”. Tradisi tersebut diakulturasi dengan adat islam, sejak Islam masuk ke Kandangan seperti sholat hajat yang dilakukan sebelum manajak tihang (bahasa banjar), setelah sholat hajat dilakukan acara SALAMATAN dan menyiapkan sedikit air dengan di bacakan do’a selamat, lalu air tersebut dipercikkan ke

Sejarah Singkat SMIH Hidayatullah - Martapura

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ L embaga Pendidikan Islam Hidayatullah didirikan pada tanggal 1 Muharram 1370 H/ 17 Juli 1950 M, oleh tiga putra Martapura, yaitu: 1. K.H. Hasyim Moukhtar El - H (alm) 2. K.H. M. Nashrun Thohi r (alm) 3. K.H. Ahmad Nawawi Marfu' Setelah usianya 32 tahun, Pesantren Hidayatullah di kelurahan Keraton tidak mampu lagi mengembangkan kampusnya. Maka pada tahun 1982 membuka areal baru untuk pengembangannya di desa Bincau Kecamatan Martapura seluas 10,5 Ha. Di atas areal inilah PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH TAMAN HUDAYA dibangun tahap demi tahap, hingga pada tahun 1989 resmi dibuka dan dimulai kegiatan belajar mengajar serta memondokkan santri - santrinya. Adapun tujuan lembaga pendidikan ini ialah mendidik santri menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mempunyai wawasan pengetahuan agama dan pengetahuan umum yang luas serta terampil dan mandiri. Adapun pimpinan umum pertama sekaligus sebagai Murabbi (pengasuh) ialah K.H. Syark

"Puracit" Makanan Khas Bersantan Yang Lembut Manis

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ P uracit adalah wadai atau kue khas kalimantan selatan yang lumayan susah di temui pada masa sekarang-sekarang ini, namun apabila bulan Ramadhan tiba wadai atau kue ini lebih mudah di temui terutama di pasar Wa dai Ramadhan, Puracit berwarna putih terbuat dari tepung yg di bentuk seperti kumpulan rambut , disajikan dengan kuah yg terbuat dari santan kelapa yg di beri gula aren dan pecahan telur ayam. http://dinamuaz.blogspot.com/2012/02/puracit-siputih-berkuah-santan-dari.html (23-05-2014 10:33 WITA) [FOTO: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj19Kdj3RM5FO7JLZUMWK2qP508xHwEOyeWBVJ1yggrT4NPdoUba7VDZxu2mHkBAsVaXKljchjNVDCM1zVHRPrUdXcyKq4lS4O8BFJoi-OVB0AxOf7g_w_c3zFPQz8MNQvMtPRdD36JRjjB/s320/DSCF1171.JPG ]