Tradisi Islami Selamatan "Manajak Rumah"

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


Tradisi manajak rumah adalah kebiasaan orang atau masyarakat untuk membangun keluarga mandiri , yang biasanya di lakukan oleh keluarga yang baru atau keluarga yang lama yang ingin membangun rumah baru . dalam membangun rumah baru ada tradisi – tradisi yang tidak bisa di lepas dari adat masyarakat seperti, menggantung katupat di tiang yang ingin di tajak ( bahasa banjar ) dengan bermacam macam ketupat ( ketupat bantal, ketupat bawang, ketupat bangsul, ketupat burung, dan ketupat biasa ) selain itu juga di gantung kembang kenanga / bunga kenanga. Menggantung berbagai macam ketupat dan bunga kenanga dahulunya merupakan syariat atau nazar “kata orang tua dulu”.
Tradisi tersebut diakulturasi dengan adat islam, sejak Islam masuk ke Kandangan seperti sholat hajat yang dilakukan sebelum manajak tihang (bahasa banjar), setelah sholat hajat dilakukan acara SALAMATAN dan menyiapkan sedikit air dengan di bacakan do’a selamat, lalu air tersebut dipercikkan ke sekeliling rumah tersebut dengan tujuan mensyukuri nikmat Allah swt , terhindar dari gangguan makhluk gaib dan selamat pada waktu pembangunan maupun setelah di huni, semua itu dilaksanakan setelah shalat maghrib yang dilakukan secara berurutan.
Dalam sudut pandang islam tradisi tersebut dibolehkan saja selama tidak termasuk musyrik, mubazir, dan riba terhadap harta. Selain itu tujuan dari dipasangnya bermacam-macam ketupat dan bunga kenanga untuk terhindar dari gangguan roh (makhluk gaib), agar kehidupan orang yang menghuni rumah, juga bagi orang lain merasa nyaman dan sejahtera apabila berada di rumah tersebut. Dan kata orang tua dulu kembang kenanga berfungsi agar rumah yang di bangun di sukai orang karena kembang kenanga mempunyai bau yang wangi. Adat masyarakat yang terkait dengan manajak rumah di laksanakan ketika akan dipasangi tiang.
Pada saat memasang tiang, dilakukan dengan membaca Shalawat Nabi SAW dengan tujuan supaya di berikan berkah, rahmat dan kesejahteraan bagi keluarga yang akan menghuni rumah tersebut.

http://islamizcivilization.blogspot.com/2013/03/tradisi-rumah-masyarakat-suku-banjar.html (13-06-2014 09:41 WITA)

Comments

Popular posts from this blog

Figur K.H. Asmuni (Guru Danau) Amuntai

Makam Para Ulama Aulia Habaib Kab. Hulu Sungai Selatan

Manaqib KH. Anang Sya'rani Arif Al-Banjari