Posts

Showing posts from October, 2014

Manaqib Tuan Guru KH. Husein Qadri Al Banjari

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ B eliau KH. Husein Qadri bin Mufti KH.Ahmad Zaini bin KH.Abdurrahman Al-Banjari di lahirkan pada tanggal 17 Ramadhan 1327 H dari seorang ibu yang sholehah yang bernama Hj.Sanah putri Niangah putri Hamidah binti Mufti H.Jamaluddin putra Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari. Sejak kecil dia selalu dalam pengasuhan dan pendidikan ayahnya Mufti KH.Ahmad Zaini dan kakeknya yang bernama KH.Abdurrahman (Guru Adu Tunggul Irang) bin KH.Zainuddin Al-Banjari, guru beliau yang utama sekali dalam bidang ilmu adalah kakeknya sendiri yaitu KH.Abdurrahman (guru Adu) yang setiap malam sebelum kakeknya mengaji kepada gurunya KH.Said Wali al-Banjari sehingga ia dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan Agama.  Selain itu beliau juga belajar kepada KH.Kasyful Anwar al-Banjari di kampung Melayu Martapura, kemudian beliau disuruh belajar oleh kakeknya KH.Abdurrahman untuk belajar secara khusus tentang Wifik kepada KH.Zainal Ilmi di desa dalam pagar Martapura

Hukum Dzikir Berjamaah dengan Suara Keras

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ Dzikir berjama'ah di mesjid B erkumpul di suatu tempat untuk berdzikir bersama hukumnya adalah sunnah dan merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hadits-hadits yang menunjukkan kesunnahan perkara ini banyak sekali, diantaranya. مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوْا يَذْكُرُوْنَ اللهَ لَا يُرِيْدُوْنَ بِذَالِكَ إلَّا وَجْهَهُ تَعَالَى إلَّا نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُوْمُوْأ مَغْفُوْرًا لَكُمْ –أخرجه الطبراني Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir dan tidak mengharap kecuali ridla Allah kecuali malaikat akan menyeru dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian. (HR Ath-Thabrani) Sedangkan dalil yang menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum di antaranya adaah hadits qudsi berikut ini. Rasulullah SAW bersabda: يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَناَ عِنْدَ ظَنِّي عّبْدِي بِي وَأنَا مَعَهُ عِنْدَ ذَكَرَنِي، فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَ

Bakso "Batuah" Martapura

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ B akso ini ada di Jalan Batuah seberang Pasar Martapura Kalsel, pelayanan yang ramah dan cepat serta rasa yang enak dan pas takaran bumbu nya menjadikan warung bakso ini selalu dipenuhi pelanggan, tidak peduli hari kerja atau hari libur. Konon Cerita dari mulut ke mulut bakso batuah ini berasal dari nama jalan tempat berdiri nya warung bakso ini, dan merupakan salah satu perintis kuliner bakso di Martapura. Bagi yang diluar daerah martapura yang berkunjung ke kota santri ini wajib deh mampir kesini. Selain Bakso ada Mie Ayam juga yang tidak kalah enaknya. sumber: http://diarydeni.blogspot.com/2012/02/kuliner-bakso-batuah-martapura.html (13-10-2014 14:29 WITA)[edited]

Letnan Udara Moehammad Sjamsoeddin Noor

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ T idak banyak warga Kalimantan Selatan tahu tentang pejuang yang satu ini. Walaupun namanya kemudian menjadi nama bandar udara terbesar di Kalimantan, namun kisah hidupnya masih tertutup oleh minimnya catatan sejarah lokal Kalimantan Selatan. Ini dampak yang terasa akibat dominannya pencatatan sejarah di daerah Jawa. Letnan Udara Moehammad Sjamsoeddin Noor, lahir di Alabio (Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan), tanggal 5 November 1924. Ayahnya adalah seorang ulama dan aktif di pergerakan nasional yaitu H. Abdul Gaffar Noor, sedangkan ibunya Hj. Putri Ratna Wilis juga aktif di pergerakan berbasis keagaamaan. Aktivitas sang ayah yang aktif di pergerakan, membawa keluarga ini hijrah ke Batavia, sehingga Moehammad Sjamsoeddin Noor menghabiskan masa pendidikannya di Batavia. Pada tahun 1939 Moehammad Sjamsoeddin Noor lulus dari HIS Batavia, kemudian dilanjutkan ke MULO Bogor lulus tahun 1942. Kemudian dilanjutkan lagi AMS Jogjakarta lulus tahun

Gula Habang dari Lampihong

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ K ecamatan Lampihong Kabupaten Balangan memiliki khas pembuat Gula habang,  salah satu pohon untuk membuat Gula habang ialah pohon Aren. Gula habang ini diproses/dimasak dan akhirnya akan menjadi Gula merah/Gula jawa yang orang banjar menyebutnya dengan Gula Habang. Dan dicetak sesuai selera sendiri , bias di cetak memakai mangkok kecil. Katanya pohon aren sekarang ini mulai susah dicari selain banyak yang sudah tua dan jarang renegerasi juga tak sedikit ditebang masyarakat. sumber: http://balanganhasan.blogspot.com/2014/02/v-behaviorurldefaultvmlo_15.html (11-10-2014 14:05 WITA).

Pesona Jembatan Rumpiang Marabahan

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ B umi Kalimantan telah sekali lagi memiliki jembatan megah. Bagi Kalsel ini merupakan jembatan megah kedua setelah Jembatan Barito. Pedalaman Sungai Barito di sekitar Kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala (Batola) kali ini yang mendapat hadiah dari pemerintah berupa jembatan yang megah.Saking megahnya, jembatan yang bernama Jembatan Rumpiang itu, terlihat sangat angkuh di atas gerak lambat arus sungai. Membentang ratusan meter hingga menyeberang sisi sungai lainnya. Tak pelak lagi, banyak warga Kalsel yang memanfaatkan jembatan ini sebagai objek wisata baru.Selain dapat mengagumi desain jembatan yang cantik, pengunjung juga bisa menyaksikan pepohonan hijau yang membentang di sekitar jembatan. Aktivitas di Sungai Barito pun menawarkan hal menarik bagi pengunjung, terutama bagi mereka yang bosan dengan suasana perkotaan. Sesekali kapal pengangkut batubara, perahu tradisional serta perahu kecil berupa ‘klotok’ melintas dibawahnya. Ad

Manaqib As-Syaikh KH. Kasyful Anwar

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ B eliau KH. Kasyful Anwar adalah ulama besar Martapura yang dilahirkan pada permulaan abad ke-20. Dari beliaulah muncul para ulama-ulama besar seperti KH.Anang Sya'rani Arif, KH. Husin Qadri, KH. Syarwani Abdan, KH. Seman Mulia, KH.Salim Ma'ruf, KH. Abdul Qadir Hasan, KH. M. Zaini Ghani, dan lain-lain, boleh dikatakn beliau adalah hadlratus syaikh ulama Martapura pada masa itu. Beliaulah yang meletakkan dasar bagi dibentuknya sistem pendidikan formal Pondok Pesantren Darussalam dari semula berbentuk majelis ta'lim (madrasah Darussalam)yang diprakarsai oleh KH. Jamaluddin dan KH.Hasan Ahmad (tahun 1914), majelis ta'lim itu beliau beri nama “Madrasah Imad Fi Ta’limil Aulad Darussalam”, dan dengan izin Allah SWT berkat kecerdikan dan karomah Beliau pondok pesantren ini menjadi mercusuar yang menerangi seluruh pelosok Kalimantan dengan cahaya ilmu dan barokah yang luar biasa. Beliau dilahirkan pada malam Selasa tanggal 4 Rajab 1304

Gumbili Nagara Ubi Raksasa Dari Kalsel

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ J angan heran jika ke Kalimantan Selatan melihat ubi raksasa sebesar kepala kerbau. Itulah gumbili nagara (Ipomoea batatas L), yakni ubi jalar khas Kalimantan Selatan. Dijuluki ubi raksasa karena gumbili nagara yang sejenis ubi jalar ini ukurannya bisa sebesar semangka, berbentuk lonjong tak beraturan, beratnya bisa mencapai empat sampai tujuh kilogram! Namun, bukan cuma ukurannya yang istimewa. Gumbili nagara rasanya enak. Jika digoreng, rasanya renyah, empuk, dan kandungan airnya tidak berlebihan. Adapun kandungan tepungnya tinggi dan tahan disimpan selama dua bulan. Dari sisi ekonomi, gumbili nagara sangat menguntungkan karena masa panennya setiap empat bulan, sedangkan produksinya bisa sekitar 20-60 ton per hektar (ha). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar biasa yang produksinya maksimal 50 ton per hektar. Uniknya, gumbili nagara ini hanya bisa dibudidayakan di sekitar perairan rawa Sungai Nagara, terutama di Keca

Cerita Abah Guru Sekumpul dan Seorang Pemuda

Image
بسم الله الرمن الرحيم P ernah ada seorang pemuda, dan pemuda ini terkenal dengan kenakalan,bertato, seorang alkoholic, pecandu, pemakai dan titel buruk yang lainnya. Dan entah kenapa di siang hari minggu dia ingin sekali pergi kesekumpul untuk menghadiri pengajian abah guru. " aku harus berangkat , walau tanpa ada uang sepeserpun,aku yakin berkah beliau mampu mengatasi masalah keuangan ini " Maka berangkat lah pemuda itu, tanpa sarung, hanya pakai celana jeans lusuh, baju kaos, dan kopiah butut, karena pakaian muslimin satu pun dia tidak punya. Sampai di depan gang, baru saja sekitar 5 menit kurang, tiba-tiba sebuah sedan stop persis di depan dia, dan orang didalam sedan itu membuka pintu mobilnya sambil berkata " mau kesekumpul ya , ya udah naik aja temanin saya " Maka pemuda itu pun naik dengan sedikit bingung, bingung dan heran karena baru pertama kali dia naik sedan mewah, bingung dan heran kenapa orang ini tau bahwa dia mau kese

Ulama Putra Banjar: Al-Fadhil Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam Al-Banjari Al-Nadwi Al-Maliki

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ A l-Fadhil Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam Al-Banjari Al-Nadwi Al-Maliki dilahirkan pada tahun 1959 di Amuntai, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Beliau memasuki alam persekolahan di Amuntai sebelum menyambung pengajian di Madrasah Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan sehingga Tingkatan 'Aliyah. Seterusnya beliau melanjutkan pendidikan di Yayasan Pesantren Islam Bangil, Jawa Timur. Pada tahun 1980, beliau telah meneruskan pengajiannya di India, bersama dengan ulama' terkenal asy-Syaikh Abul Hassan ‘Ali an-Nadwi di Nadwatul Ulama', Lucknow. Pada tahun 1984, beliau menamatkan pengajiannya di India dan langsung datang ke Malaysia dan berkhidmat di Madrasah Tarbiyyah Islamiyyah Derang di Pokok Sena, Kedah sehinggalah ke hari ini (hingga sekarang). Pada tahun 1988, beliau berkesempatan berguru dengan asy-Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani dan juga as-Sayyid al-Habib Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani,