Posts

Showing posts from December, 2014

Manaqib KH. Anang Sya'rani Arif Al-Banjari

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ A l-Arif billah Al-Muhaddist wal-Mufassir asy-Syeikh Haji Anang Sya'rani bin Fathul Jannah Haji Muhammad Arif bin Al-Alim Al-Fhadil Haji Abdullah Khattib bin Al-Alim Al-Allamah Khalifah Haji hasanuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, pendidikannya dimulai diusia dini, ia mengaji kepada beberapa ulama yang ada di Martapura di antaranya kepada pamannya yang bernama KH Kasyful Anwar, maka dibawah pengawasannya inilah ia bersama sepupunya yakni KH Syarwani Abdan Bangil banyak mendapatkan ilmu pengetahuan,pada tahun 1350 H/1930 M ia dan sepupunya Syekh Muhammd Syarwani Abdan Bangil berangkat ke Tanah suci Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya dengan diantar langsung oleh sang paman yakni KH.Kasyful Anwar,setibanya mereka di Tanah Suci Makkah dalam didikan dan pengawasan sang paman keduanya belajar dengan tekun, ibarat "Siang Bercermin Kitab Malam Bertongkat Pensil",diantara guru guru yang

Masjid Su'ada atau Masjid Ba'angkat Hulu Sungai Selatan

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ M asjid Su'ada ini lebih dikenal masyarakat di banua Kandangan dengan sebutan Masjid Baangkat karena lantainya yang unik ditopang oleh tongkat-tongkat kayu ulin sebagai penyangga, sehingga seperti diangkat. Masjid Su'ada ada di Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan. Masjid ini masuk sebagai bangunan cagar budaya nasional. Masjid ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan, didirikan Al Allamah Syekh H Abbas dan Al Allamah Syekh HM Said bin Al Allamah Syekh H Sa'dudin pada 28 Zulhijjah 1328 Hijriyah atau sekitar 1908 Masehi. Bagian samping Selatan Masjid Su'ada di Wasah Hilir Kecamatan Simpur. Lokasinya, sekitar tujuh kilometer dari ibu kota Kabupaten HSS, Kandangan. Bagian dalam Masjid Suada di Wasah Hilir. Tampak mimbar untuk Khotib yang terbuat dari kayu. Begitu pun tiang hingga lantai dan seluruh bagian masjid juga dari kayu. Sebagian besar bahan masjid

Makam Datu "Kandang Haji" di Balangan

Image
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ S alah satu tradisi warga Balangan pada saat lebaran adalah berziarah ke makam Datuk Kandang Haji yang terdapat di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai. Datu Kandang Haji adalah salah seorang dari dua orang datu (satunya lagi Datu Sanggul dibagian Selatan Banjarmasin, Tatakan Rantau dan sekitarnya) yang aktif berdakwah, mengajar masyarakat mengaji Alquran dan menghidupkan pelaksanaan shalat Jumat di bagian Utara Banjarmasin (Paringin dan sekitarnya). Beliau wafat dengan meninggalkan Alquran tulisan tangan, sepasang terompah, dan tongkat untuk berkhutbah. Makam beliau terletak di samping masjid yang didirikannya di Paringin (Kabupaten Balangan sekarang)”. Datu Kandang Haji hidup sezaman dengan Datu Sanggul (Rantau) yang wafat pada tahun 1772 M, karena itu, besar kemungkinan Datu Kandang Haji hidup di era tahun 1760-an dan tahun-tahun sebelumnya. Datu Kandang Haji aktif menyebarkan Islam di Paringin dan sekitarnya, beliau m