Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Hulu Sungai Tengah adalah kabupaten yang memiliki banyak tradisi budaya leluhur yang masih erat di pegang sampai sekarang. Sebagai kabupaten yang banyak memiliki tradisi budaya, Hulu Sungai Tengah mempunyai tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi dalam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada bulan Rabiul Awal dalam tahun Hijriah. Tradisi tersebut disebut dengan acara bemaulidan. Acara tersebut dilaksanakan mulai awal bulan rabiul awal sampai dengan akhir bulan. Acara ini dilaksanakan bergantian dari RT ke RT dari kampung ke kampung. Pada awal bulan acaranya dilaksanakan dilanggar-langgar, acara ini disebut dengan menyambut bulan. Kemudian dilanjutkan dari kampung ke kampung. 
Sebelum menyambut bulan maulid, setiap kampung membentuk panitia pelaksana maulid. Kemudian mendata setiap rumah yang akan melaksanakan maulid nabi. Setelah data terkumpul, kemudian panitia membagikan undangan maulid tersebut yang ditujukan kepada mesjid, langgar dan kelompok handil maulid yang ada dikampung lain. Undangan tersebut berisi jumlah orang yang di undang dalam acara maulid tersebut. Jumlah orang hadir pada undangan maulid itu disebut dengan rombongan. Rata-rata setiap rombongan berisi 15 orang atau lebih. Jumlah orang yang diundang sesuai dengan kesepatakan dan permintaan setiap rumah. Setiap rumah bisa mengundang satu, dua atau tiga rombongan sekaligus tergantung kemampuan setiap rumah. 
Acara bemaulidan untuk rombongan ini dilaksanakan pada siang atau malam hari tergantung kesepakatan masing-masing kampung yang melaksanakannya. Ada kampung yang melaksanakan pada siang hari, ada juga yang melaksanakannya pada malam hari. Selain acara untuk rombongan, biasanya ada juga acara jamuan untuk undangan pribadi istilahnya saruan. Saruan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga, teman, kerabat dan lain lain. Saruan pribadi akan di jamu dengan minuman, makanan dan kue yang beraneka ragam jenisnya.
Dikota barabai, saruan atau undangan di mulai pada siang hari, mulai habis shalat zuhur hingga sholat magrib. Namun tetap tidak melalaikan shalat fardhu, bahkan shalat fardhu dilaksanakan berjamaah beramai-ramai. Kemudian habis isya, khusus untuk rombongan dengan acara membaca kitab barjanji yang beisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Selain membaca kitab berjanji, juga dilaksanakan tradisi baayun anak, tradisi baayun anak ini dilaksanakan oleh rumah yang mempunyai anak balita. Setiap acara kemudian ditutup dengan membaca doa. dan diakhiri dengan jamuan makan kepada rombongan.

Comments

Popular posts from this blog

Figur K.H. Asmuni (Guru Danau) Amuntai

Makam Para Ulama Aulia Habaib Kab. Hulu Sungai Selatan

Manaqib KH. Anang Sya'rani Arif Al-Banjari